AIChatGPTIntermezzoopenaiTekno

1,2 Juta Pengguna ChatGPT Bahas Bunuh Diri

Dunia teknologi dikejutkan oleh pengumuman dari OpenAI, pengembang chatbot populer ChatGPT. Laporan internal perusahaan mengungkap temuan mengkhawatirkan, lebih dari satu juta pengguna aktif setiap minggunya pernah mengungkapkan pikiran atau keinginan untuk bunuh diri melalui interaksi dengan chatbot tersebut.

Fakta ini mendesak OpenAI untuk segera melakukan pembaruan besar-besaran pada sistem keamanan dan respons emosional ChatGPT, menempatkan isu perlindungan kesehatan mental sebagai prioritas utama.

Pengguna ChatGPT bunuh diri, Psikosis AI
123RF

Data Mengerikan dan Kekhawatiran Global

Berdasarkan laporan resmi pada Senin (27/10/2025), sekitar 0,15 persen dari basis 800 juta pengguna mingguan ChatGPT—setara dengan sekitar 1,2 juta orang—menunjukkan indikator eksplisit mengenai potensi bunuh diri. Selain itu, 0,05 persen pesan yang dikirim mengandung ide bunuh diri.

Data lain menunjukkan bahwa 560 ribu pengguna (0,07 persen) memperlihatkan tanda-tanda gangguan mental serius seperti psikosis atau mania, dan sekitar 1,2 juta pengguna menunjukkan keterikatan emosional yang berlebihan pada chatbot.

Temuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli kesehatan mental, yang menilai AI kini berpotensi menjadi “pelarian emosional” bagi individu yang menghadapi tekanan psikologis berat.

Upaya Intervensi dari OpenAI

Menanggapi situasi ini, OpenAI mengumumkan kerja sama dengan puluhan pakar kesehatan mental internasional untuk memperbarui algoritma ChatGPT.

Tujuan utamanya adalah membuat chatbot lebih sensitif dan empatik dalam mendeteksi dan merespons tanda-tanda gangguan psikologis, serta memfasilitasi koneksi pengguna dengan layanan bantuan profesional di dunia nyata.

Pembaruan-pembaruannya meliputi:

  • Deteksi Pola Berisiko: ChatGPT akan mengenali pola percakapan yang mencerminkan rasa putus asa, tekanan emosional berat, atau niat bunuh diri.
  • Prioritas Respons Aman: Sistem akan memprioritaskan respons yang menenangkan, penuh empati, dan tidak memperkuat pandangan negatif atau ilusi pengguna.
  • Rujukan Darurat: OpenAI sedang mengembangkan fitur yang memungkinkan ChatGPT menyediakan tautan langsung ke layanan darurat lokal atau hotline kesehatan mental di berbagai negara, terutama dalam kasus krisis psikologis.

Langkah ini merupakan bagian dari misi OpenAI untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan aman, terutama bagi pengguna yang rentan secara emosional, seperti kaum muda.

Ancaman “Psikosis AI” dan Ketergantungan

Kasus ini juga menyoroti fenomena baru, “psikosis AI”. Suatu kondisi di mana pengguna mengembangkan delusi, pikiran paranoid, atau keyakinan tidak rasional akibat interaksi yang terlalu intens chatbot. Banyak pengguna menjadikan ChatGPT tempat curhat karena netral dan tersedia 24 jam.

Psikiater memperingatkan bahwa ketergantungan ini berbahaya karena chatbot cenderung menguatkan pandangan pengguna daripada menantangnya, yang bisa memperparah keputusasaan.

Para pakar mendesak industri AI untuk mengadopsi pendekatan “AI dengan empati”—sebuah sistem yang tidak hanya pintar secara kognitif. Tetapi juga memiliki mekanisme pengaman psikologis yang kuat untuk melindungi kesehatan mental pengguna.

Baca Juga:

✅DownlOad👉🟪 CLICK HERE TO WATCH LINK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button