Film Internationalmovie

Penjelasan Ending Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case

Ini lah penjelasan mengenai ending film Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case.

Film dokumenter Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case mulai tayang pada Jumat tanggal 22 Desember 2023 lalu di Netflix. Film ini mengisahkan tentang kasus pembunuhan berantai yang Jolly Joseph lakukan.

Dalam durasi 1 jam 35 menit, penonton akan mengikuti jejak pembunuhan hingga berita terbaru mengenai kasus Jolly Joseph.

Perhatian: Tulisan ini berisi SPOILER!

Motif Jolly Joseph Melakukan Pembunuhan

Ending Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case
Netflix

Jolly Joseph terkenal sebagai pelaku pembunuhan yang merenggut nyawa enam anggota keluarga Ponnamattam. Dia membunuh ayah dan ibu mertua, suami, paman, serta ibu dan anak yang juga saudara kandungnya. Pembunuhan-pembunuhan yang dia lakukan terkait dengan masalah properti, keuangan, dan persaingan kekuasaan di keluarga Thomas dan Shaju.

Pada ending film Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case (2023), alasan di balik pembunuhan yang Jolly lakukan terjelaskan melalui sebuah narasi.

Demi kekuasaan dia membunuh ibu mertuanya. Demi properti dia membunuh ayah mertuanya. Karena mempertanyakan pertemanannya, dia membunuh suaminya. Karena menimbulkan kecurigaan, dia membunuh pamannya, Mathew. Karena ingin memiliki Shaju sebagai suaminya, dia membunuh istrinya, Sili dan anak mereka, Alphine.

Ketika menyaksikan film ini, kita mungkin bertanya-tanya, apakah Jolly Joseph merasa menyesal atas perbuatannya? Pada bagian akhir film ini, melalui adegan yang direka dengan Renji Wilson, adik iparnya, terungkap bahwa Jolly tidak menunjukkan rasa bersalah.

“Katanya di Alkitab, sebanyak apa pun dosa kita, Tuhan akan mengampuni kita. Dia juga akan mengampuniku,” ujar Renji menirukan kalimat Jolly.

Pada akhir film ini, juga membahas apakah kasus Jolly Joseph ini termasuk kategori sebagai pembunuhan berantai atau tidak, karena memiliki ciri-ciri yang sedikit berbeda dari pembunuhan berantai pada umumnya.

Menurut DR.V. V. Pillay, seorang ahli toksikologi di Institut Kedokteran Amrita, Kerala, Jolly telah melakukan penelitian tentang penggunaan racun yang efektif dan mampu memperkirakan waktu yang sianida perlukan untuk hilang dari tubuh.

“Namun meski dalam kasus ini, terduga pelaku membunuh beberapa orang dalam jangka waktu tertentu, dia bukan pembunuh berantai klasik, karena motif-motifnya sangat berbeda,” ujar Pillay.

Menurut Dr. Meghna Srivastav, seorang ahli psikologi kriminal dan hukum, pembunuhan berantai ialah jika terjadi kepada lebih dari dua orang dan ada jeda waktu yang tenang di antaranya. Selain itu, terdapat juga karakteristik khusus yang serupa.

“Entah kita ingin menyebutnya pembunuh berantai atau tidak, satu-satunya hal yang konsisten adalah penggunaan sianida sebagai racun, tapi sepertinya dia juga punya motif yang masuk akal, yaitu keuntungan finansial,” ungkap Dr. Meghna Srivastav.

Apa yang terjadi dengan Jolly Joseph dan Komplotannya?

Pada akhir film Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case, sianida ditemukan dalam tubuh Roy Thomas saat autopsi tahun 2011 dan dalam makam Sili Shaju saat penyidik bongkar pada tahun 2020. Namun, berdasarkan laporan laboratorium forensik tahun 2023, tidak ada sianida dalam empat sampel tubuh lainnya.

Jolly Joseph dan dua orang yang ikut serta dengan dia, yaitu M.S. Mathew yang juga saudara kandungnya, dan Prajit Kumar, teman dekat Mathew, ditangkap pada tahun 2019. Keduanya bekerja di toko emas dan membantu Jolly mendapatkan sianida.

Meskipun awalnya M.S. Mathew membantah tidak bersalah dan mengklaim tidak terlibat dalam enam pembunuhan tersebut, namun ia tidak menolak tuduhan ketika diminta untuk menyampaikan apa yang ingin dikatakannya kemudian.

Persidangan kasus pembunuhan berantai Koodathayi dimulai pada tanggal 6 Maret 2023 di Pengadilan Sesi Tambahan Spesial Kozhikode, Kerala, dan hingga saat ini masih berlangsung. Jolly Joseph dan M.S. Mathew masih berada dalam tahanan penjara di Kozhikode.

Baca Juga:

✅DownlOad👉🟪 CLICK HERE TO WATCH LINK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button