Film IndonesiaFilm Terbaru 2025movieNetflixReview FilmZombie

Review Abadi Nan Jaya: Film Zombie Pertama Indonesia

Film Abadi Nan Jaya menghadirkan konsep zombie khas Nusantara yang memadukan elemen lokal dengan gaya sinema global. Dalam review Abadi Nan Jaya ini, kita akan menyelami bagaimana Kimo mengeksekusi konsep lama namun segar ini.

Terinspirasi dari semangat lagu “Indonesia Pusaka”, Kimo memilih judul yang punya makna ganda: “abadi” menggambarkan makhluk tak mati alias zombie, sementara “nan jaya” melambangkan semangat yang tak pernah padam.

Netflix kembali menggebrak dunia perfilman Indonesia lewat karya terbaru sutradara Kimo Stamboel berjudul Abadi Nan Jaya. Setelah mencetak kesuksesan lewat Ratu Ilmu Hitam dan The Queen of Black Magic, Kimo kembali menunjukkan kemampuannya mengolah horor menjadi tontonan yang kuat dan autentik.

Kisah Abadi Nan Jaya berfokus pada keluarga pengusaha jamu di sebuah desa. Sang ayah (Donny Damara) menikahi teman anaknya sendiri (Evelia) hingga menimbulkan konflik keluarga yang rumit. Anak-anaknya, Mika Tambayong dan Marthino Lio, terlibat dalam drama perselingkuhan dan perebutan warisan.

Ketika sang ayah menciptakan jamu misterius berbahan bunga kantong semar, ramuan itu justru menimbulkan wabah mengerikan yang membuat orang mati hidup kembali. Sementara itu, Ardit Erwandha yang berperan sebagai polisi muda bersama pacarnya (Claresta Taufan) berjuang mempertahankan hidup di tengah serangan zombie yang melanda desa mereka.

Review Abadi Nan Jaya

Reviw Abadi Nan Jaya
Abadi Nan Jaya 2025/Netflix

Sejak menit pertama, Abadi Nan Jaya langsung menunjukkan identitas uniknya. Adegan pembuka menampilkan suasana sunatan dan dangdutan di pinggir sawah yang tiba-tiba zombie dating dan menyerang, adegan yang terasa lucu, menegangkan, dan penuh warna lokal.

Kimo menghadirkan elemen khas pedesaan seperti truk tahu, rumah warga, dan kantor polisi kecil untuk memperkuat suasana yang membumi. Film ini tidak menempelkan label “zombie Indonesia” begitu saja, melainkan benar-benar membangun dunia yang berakar pada budaya Nusantara.

Tim produksi Abadi Nan Jaya menampilkan kualitas teknis yang mengesankan. Make-up dan efek darah terlihat realistis, sedangkan para pemeran zombie bergerak dengan koreografi yang terlatih dan konsisten. Kimo Stamboel memanfaatkan sinematografi cerdas untuk mengatasi keterbatasan anggaran—ia menggunakan shot lebar, lokasi luas, dan koordinasi ratusan zombie agar tampak masif di layar.

Ia menjaga intensitas film tetap tinggi dari awal hingga akhir, membuat dua jam durasi terasa singkat. Cerita yang berlangsung dalam satu hari penuh, dari pagi hingga malam, terus memacu adrenalin tanpa jeda. Di tengah kekacauan itu, drama keluarga menambah kedalaman emosional yang membuat penonton ikut terikat dengan nasib para karakter.

Kelemahan

Beberapa detail memang terasa janggal, seperti kekuatan kantor polisi yang terlalu tangguh atau jumlah senjata yang berlebihan untuk ukuran desa kecil. Namun, Kimo menutupi kelemahan itu dengan alur cerita yang solid dan eksekusi visual yang menarik. Kesederhanaan cerita justru membuat penonton mudah menikmati Abadi Nan Jaya tanpa kehilangan ketegangan khas survival horror.

Sedikit Review Abadi Nan Jaya menunjukkan bahwa film zombie Indonesia mampu tampil berkelas, intens, dan tetap menonjolkan budaya lokal. Kimo Stamboel mengarahkan para aktor dengan presisi, menciptakan atmosfer tegang namun tetap emosional.

Ia sekali lagi membuktikan dirinya sebagai salah satu sutradara horor terbaik di Indonesia. Bagi pecinta horor dan zombie, Abadi Nan Jaya wajib masuk daftar tontonan. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menegaskan bahwa sinema Indonesia siap bersaing di panggung global.

✅DownlOad👉🟪 CLICK HERE TO WATCH LINK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button